Sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan merupakan momen istimewa bagi umat Islam untuk berburu malam Lailatul Qadar. Malam kemuliaan ini diyakini lebih baik dari seribu bulan dan menjadi kesempatan untuk meraih limpahan pahala.
Lailatul Qadar, yang berarti “malam kekuatan” atau “malam ketetapan”, diselimuti misteri tentang tanggal pastinya. Namun, Rasulullah SAW memberikan isyarat bahwa malam ini terjadi pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan, yaitu tanggal 21, 23, 25, 27, atau 29.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal MUI Muhammad Ziyad, Rasulullah SAW tidak memberikan kepastian tanggal, namun hanya memberikan ketentuan umum bahwa malam mulia ini terjadi pada malam-malam ganjil tersebut. Hal ini diperkuat dalam hadis Aisyah yang diriwayatkan Bukhari, di mana Nabi Muhammad SAW memerintahkan untuk mencari Lailatul Qadar pada tanggal ganjil dari sepuluh terakhir Ramadhan.
Menjelang malam istimewa ini, umat Islam dapat merasakan tanda-tandanya, seperti:
1. Udara yang Tenang dan Sejuk
Ibnu Abbas radliyallahu’anhu meriwayatkan sabda Rasulullah SAW bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang tentram dan tenang, tidak panas ataupun dingin. Keesokan paginya, matahari terbit dengan sinar lemah berwarna merah.
2. Matahari Terbit dengan Teduh
Ciri lain Lailatul Qadar adalah cahaya matahari yang teduh dan cerah tanpa sinar kuat pada keesokan harinya. Hal ini berdasarkan hadis Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, di mana Rasulullah SAW bersabda bahwa matahari terbit setelah malam Lailatul Qadar tanpa sinar bagaikan nampan.
Mencari Lailatul Qadar dengan penuh kekhusyuan dan keikhlasan merupakan amalan yang dianjurkan. Di malam-malam ganjil tersebut, umat Islam dapat memperbanyak ibadah seperti salat malam, membaca Al-Quran, dan berdoa memohon ampunan dan limpahan rahmat Allah SWT.
Semoga kita semua mendapatkan kesempatan untuk berjumpa dengan malam Lailatul Qadar dan meraih kemuliaan yang terkandung di dalamnya.