ROTASI.CO.ID – Pukulan pandemi berdampak pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya di sektor ekonomi yang juga beririsan dengan sektor sosial masyarakat. Namun, di tengah keterpurukan ekonomi dan sulitnya kondisi yang terjadi Islam justru mengajarkan umatnya untuk bersedekah sebagai sebuah solusi.
“Yang luar biasa buat kita adalah satu-satunya agama yang membikin narasi besar bahwa sedekah terbaik adalah sedekah di masa sulit. Ini bukan lagi bicara tentang logika, bukan tentang saldo rekening, bukan tebal atau tipisnya dompet kita, bukan sebesar apa aset yang kita miliki. Ini tentang iman,” ucap Presiden Aksi Cepat Tanggap Ibnu Khajar.
Oleh karenanya, solusi ini menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya segelintir pihak saja yang mesti bergerak. “Inilah amal saleh kita, ladang kebaikan. Kalau dalam kondisi susah antar kita saling menunjuk, maka demi Allah, bukan itu yang Allah inginkan. Allah inginkan setiap kita tergetar hatinya, setiap kita menahan tidak saling menunjuk kesalahan dan mencari solusi atas permasalahan yang ada,” lanjut Ibnu.
Hal tersebut dipaparkan dihelatan Bekasi Berwakaf “Solusi Hebat Atasi Masalah Umat” yang digelar oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) Bekasi, di Graha Super Sambal, Galaxy Bekasi Selatan,Kota Bekasi Jawa Barat, Minggu (20/12/2020). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Presiden Akasi Cepat Tangga Ibnu Khajar, Ustadz Zulfikarullah dan Owner Hijab Hayuri Ahmad Mukhlisin.
Sementara itu, Ustaz Zulfikarullah salah satu pembicara dalam acara tersebut mengatakan, wakaf adalah penyempurna dalam ibadah maliyah (harta) manusia. Wakaf secara bahasa berarti menahan atau berhenti. Ustaz Zulfikarullah mencontohkan dengan adanya jeda ketika membaca Alquran dan wukuf pada ibadah haji, ibadah itu menjadi sempurna.
“Maka begitu pun dengan harta. Kalau harta kita expanse, ataupun biaya-biaya yang kita pakai secara umum saja, tapi tidak ada yang kita tahan, maka itu pun menjadi tidak sempurna. Maka wakaf adalah merupakan instrumen platinum di dalam Islam, yang ternyata bukan saja menjadi nilai manfaat bagi diri, tapi juga punya nilai manfaat yang lebih luas kepada manusia lain,” ujar Ustadz Zulfikarullah.
Kebaikan itulah yang tengah digalang oleh Global Wakaf – ACT Kota Bekasi pada hari itu. Selain menghadirkan edukasi wakaf lewat helatan Bekasi Berwakaf, Global Wakaf – ACT Kota Bekasi juga memberikan kesempatan para audiens untuk ikut berwakaf untuk 7 titik kesulitan air di pesantren, sekolah atau madrasah, mushola dan masjid, serta lingkungan warga yang ada di Kota Bekasi hingga Kabupaten Bekasi untuk dibangun Sumur Wakaf. Banyak wakif yang kemudian berkomitmen wakaf hingga Rp350 juta untuk terbangunnya sumur-sumur tersebut.
“Saya doakan semoga berkah dan jangan sampai berhenti pada hari ini. Karena kita masih punya waktu dan masing-masing kita masih bisa menggalang. Terima kasih, semoga yang diberikan jadi berkah, harta yang tersisa Allah berikan keberkahan dan Allah ganti dengan harta-harta yang terbaik,” pungkas Ibnu. (dyt)