ROTASI.CO.ID – Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Sahabat, pembahasan dalam artikel 33 Macam Salat Sunnah yang dilakukan Rasulullah SAW belum tuntas di bahas ya. Sudah tujuh macam salat sunnah yang dibahas. Kali ini penulis akan melanjutkan Kembali artikel apa saja Salat Sunnah yang Rasululullah lakukan, yang mungkin kita akan mengikuti agar terus mendapat Ridho Allah SWT.
Salat Isyroq (Suruq)
Shalat Isyraq atau shalat syuruq adalah shalat sunnah yang dilakukan pada pagi hari setelah matahari terbit. Ada hadits shahih yang menganjurkan kita untuk melaksanakan shalat isyraq ini. Diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi di bawah ini:
“Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: Barang siapa shalat shubuh secara berjamaah kemudian duduk berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian dia shalat 2 rakaat, maka dia mendapatkan pahala seperti haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna”.
Para ulama mengatakan bahwa shalat isyraq itu hukumnya adalah sunnah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa jumlah rakaatnya adalah 2 rakaat. Orang yang mengerjakan shalat isyraq akan mendapatkan pahala seperti haji dan umrah. Namun dengan beberapa syarat.
Diantaranya:
1. Shalat shubuh berjamaah
2. Berdzikir hingga matahari terbit
3. Shalat sunnah isyraq 2 rakaat
Salat Awwabin
Secara bahasa kata “awwabin” (ني ه adalah) أ َواباااااااا bentuk jamak dari kata “awwab” (هب yang maknanya adalah orang yang kembali atau bertaubat kepada Allah SWT. Jadi bisa kita simpulkan shalat awwabin adalah shalatnya orang-orang yang bertaubat kepada Allah SWT.
Para ulama berbeda pendapat mengenai hakikat dari shalat awwabin. Setidaknya ada 3 pendapat dari para ulama. Mayoritas ulama mengatakan bahwa shalat awwabin itu adalah nama lain dari shalat dhuha. Jadi ketika kita shalat dhuha maka itu juga bisa disebut sebagai shalat awwabin.
“Shalat awwabin adalah shalat ketika anak unta mulai kepanasan”(HR. Muslim)
Sebagian ulama lainnya mengatakan bahwa shalat awwabin adalah shalat sunnah 6 rakaat yang dikerjakan antara maghrib dan isya’. Biasanya ketika kita shalat di masjid atau mushola ada beberapa orang setelah shalat maghrib dan setelah shalat sunnah ba’diyah maghrib dia shalat sunnah lagi sampai 6 rakaat. Nah, menurut sebagian ulama shalat 6 rakaat inilah yang disebut dengan shalat awwabin.
Imam asy-Syirbini rahimahullah (w. 677 H) seorang ulama besar dalam madzhab Syafi’iy menyebutkan dalam kitabnya sebagai berikut:
“Shalat awwabin disebut juga shalat ghaflah (lalai) sebab banyak orang-orang melalaikannya karena sibuk makan malam, tidur dan lain-lain. Shalat awwabin itu adalah shalat 6 rakaat antara maghrib dan isya’. Sebab ada hadits riwayat Imam at-Tirmidzi bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: siapa yang shalat 6 rakaat antara maghrib dan isya’ maka divatat baginya ibadah selama 12 tahun. Imam al-Mawardi mengatakan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam melakukannya dan mengatakan ini adalah shalat awwabin”.
Sebagian ulama lain ada juga yang mengatakan bahwa shalat awwabin adalah shalat sunnah 20 rakaat yang dikerjakan antara maghrib dan isya’. Imam ar-Ramli 106 rahimahullah (w. 1004 H) seorang ulama besar madzhab Syafi’iy menyebutkan sebagai berikut: “Shalat awwabin adalah shalat 20 rakaat antara maghrib dan isya’. Ada juga riwayat menyebutkan 6 rakaat, 4 rakaat dan 2 rakaat. Ini jumlah minimalnya”.
Bahkan Syaikh Abu Bakr AL-Bakri ad-Dimyati rahimahullah (w. 1310 H) juga menyebutkan sebuah riwayat bahwa orang yang mengerjakan shalat awwabin 20 rakaat maka akan dibangunkan rumah di surga.109 Misalnya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah di bawah ini:
“Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Barang siapa shalat 20 rakaat antara maghrib dan isya’ maka Allah akan membangunkan rumah baginya di surge”. Wallahualam Bissawab.
Salat Tasbih
Shalat tasbih adalah shalat sunnah 4 rakaat yang di dalamnya terdapat bacaan tasbih sebanyak 300 kali. Oleh sebab itulah shalat ini disebut dengan shalat tasbih. Ada sebuah hadits yang cukup panjang mengenai kesunnahan untuk mengerjakan shalat tasbih.
“Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma beliau berkata: Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam berkata kepada al-Abbas bin Abdul Mutthalib: “wahai Abbas pamanku, sungguh aku akan memberimu, aku akan memberimu, aku akan memberimu dan aku akan melakukannya karena engkau. 10 perkara jika engkau melakukannya maka Allah akan mengampuni dosa-dosamu yang awal dan yang akhir, yang lama dan yang baru, yang tidak sengaja dan yang sengaja, yang kecil dan yang besar, yang sembunyi dan yang terang-terangan. Lakukanlah shalat 4 rakaat, dan pada setiap rakaat engkau membaca surat al-Fatihah dan surat lainnya, jika sudah selesai masih dalam keadaan berdiri ucapkanlah tasbih “Subhanallah waalhamdulillah walaa ilaaha illallahu wallahu akbar” 15 kali. Kemudian ruku’ dan bacalah tasbih itu 10 kali, lalu i’tidal dan bacalah tasbih itu 10 kali, lalu sujud dan bacalah tasbih itu 10 kali, kemudian duduk diantara 2 sujud dan bacalah tasbih itu 10 kali, kemudian sujud lagi dan bacalah tasbih itu 10 kali, kemudian duduk istirahat dan bacalah tasbih itu 10 kali. Itulah 75 tasbih dalam satu rakaat. Dan lakukanlah sampai 4 rakaat. Jika engkau mampu melakukannya setiap hari sekali maka lakukanlah, jika tidak mampu maka setiap hari jumat sekali, jka tidak mampu maka setiap sebulan sekali, jika tidak mampu maka setahun sekali, jika tidak mampu juga maka lakukanlah sekali dalam seumur hidupmu”. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah & at-Tirmidzi)
Para ulama mengatakan bahwa hadits tersebut memiliki beberapa jalur periwayatan. Diantaranya ada sekitar 9 sahabat nabi yang meriwayatkan hadits tersebut:
1. Sahabat Abu Rofi’
2. Sahabat Anas bin Malik
3. Sahabat Ibnu Abbas
4. Sahabat Abdullah bin Umar
5. Sahabat Ali bin Abi Thalib
6. Sahabat Ja’far bin Abi Thalib
7. Sahabat Abdullah bin Ja’far
8. Sahabat Ummu Salamah
9. Sahabat al-Anshari
Dan seluruh jalur periwayatan tersebut tertuang dalam beberapa kitab hadits diantaranya sebagai berikut:
1. Sunan Ibnu Majah, hadits nomor 1387
2. Sunan Abu Daud, hadits nomor 1297-1298
3. Sunan at-Tirmidzi, hadits nomor 481-482
4. Shahih Ibnu Khuzaimah, hadits nomor 1216
Sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam memerintahkan pamannya untuk mengerjakan shalat tasbih 4 rakaat. Intinya shalat tasbih itu dikerjakan sebanyak 4 rakaat. Jika dikerjakan pada siang hari sebaiknya 4 rakaat dengan satu kali salam saja. Namun jika dikerjakan pada malam hari maka 4 rakaat dengan 2 kali salam.116 Dan tidak sah jika lebih dari 4 rakaat.
Para ulama mengatakan bahwa orang yang mengerjakan shalat tasbih maka Allah SWT akan mengampuni semua dosa-dosanya, baik yang pertama dan terakhir, yang terdahulu dan yang baru, yang tidak sengaja maupun yang disengaja, yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi maupun yang terang-terangan.
Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadits panjang mengenai shalat tasbih. Nabi sendiri yang menyebutkan keutamaan shalat tersebut. Bahkan dalam hadits shahih muslim disebutkan bahwa siapa yang membaca tasbih 100 kali maka dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT.
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: barang siapa membaca “Subhanallahi wabihamdih” 100 kali dalam sehari maka dosadosanya diampuni walaupun sebanyak buih lautan”.
Demikian sahabat, penambahan tiga dari 33 artikel tentang salat sunnah yang biasa dilakukan oleh Rasulullah SAW. Semoga artikel ini memberikan pemahaman luas sehingga kita turut melaksanaka perintah-Nya. Semoga Allah memberikan ampunan dan perlindungan untuk kita semua. Aamiin. Wallahualam Bissawab. (ar)
Sumber:
– Sabungan Empat, 33 Macam Salat Sunnah, Muhammad Ajib, Lc., MA., Rumah Fiqih Indonesia.