Rotasi.co.id – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Sekolah Menengah Pertama dan Direktorat Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), menggelar kegiatan diskusi Kelompok Terpumpun dengan tema ‘Pembelajaran Sistem Pemrograman dan Kecerdasan Buatan di jenjang SMP dan SMA’.
Kegiatan yang berlangsung 5 hingga 7 Desember 2024, dihadiri Wakil Menteri dikdasmen (Wamendikdasmen), Fajar Riza UI Haq dan Staf Khusus Menteri Bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Buatan, Muhammad Muchlas Rowi, Direktur Sekolah Menengah Atas, Winner Jihad Akbar, para kepala sekolah, guru serta komunitas pengajaran coding dan kecerdasan buatan.
Wamendikdasmen, Fajar Riza UI Haq menyampaikan pengintegrasian coding dan kecerdasan buatan ke dalam kurikulum pembelajaran, merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan siswa menghadapi era digital.
“Dengan integrasi ini, siswa Indonesia diharapkan dapat bersaing di kancah global dan berkontribusi pada daya saing bagsa, sejalan dengan visi Asta Cita pemerintah untuk pengembagan SDM unggul di bidang sains, teknologi, dan pendidikan,” Kata Fajar, dalam keterangannya, Jum’at (6/12/2024).
Menurutnya, mata pelajaran ini bersifat pilihan dan akan diterapkan di sekolah yang memiliki kesiapan dari segi sarana, infrastruktur, serta kemampuan siswa.
Fajar juga menegaskan bahwa digitalisasi pendidikan tak hanya membantu siswa, tetapi juga mendorong kreativitas guru dalam menyampaikan materi pembelajaran secara lebih efisien.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri, Muhammad Muchlas Rowi menuturkan bahwa diskusi ini tidak hanya bertujuan merumuskan strategi implementasi, tetapi juga memperkenalkan beberapa model pembelajaran coding dan AI, yaitu berbasis internet (internet-based), menggunakan perangkat (plugged), dan tanpa perangkat (unplugged).
“Model pembelajaran ini selaras dengan visi Pendidikan Bermutu untuk Semua, yang memastikan akses pendidikan digital dapat dirasakan oleh seluruh peserta didik di Indonesia, di mana pun mereka berada,” terangnya.
Harapannya, melalui diskusi tersebut dapat menghasilkan rekomendasi praktis terkait kurikulum, modul pembelajaran, dan strategi implementasi yang mudah diakses oleh seluruh sekolah.
Dengan pendekatan ini, Kemendikdasmen optimis dapat mencetak generasi muda yang kreatif, inovatif dan tangguh di tengah persaingan global yang semakin dinamis.
“Pembelajaran coding dan kecerdasan buatan akan menjadi elemen kunci dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif dan berdaya saing tinggi di Indonesia,” tutup Muchlas.
Melalui kegiatan ini, Kemendikdasmen berkomitmen untuk terus mendorong transformasi pendidikan nasional menuju era digital yang lebih maju.