Rotasi.co.id – Perhelatan berskala internasional bertajuk World Muslim Scouts Jamboree (WMSJ) 2025 bakal digelar di Jakarta.
Event akbar ini rencananya akan berlangsung pada 9-14 September 2025 mendatang di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta.
WMSJ 2025 merupakan rangkaian kegiatan dalam memperingati 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor.
“Satu abad Gontor kita akan mengadakan acara yang sangat luar biasa bukan hanya buat Gontor tapi buat Indonesia secara menyeluruh,” ujar Ketua Panitia Peringatan 100 Tahun Gontor, Husnan Bey Fananie, di Jakarta, Rabu (14/8/2024).
Menurut Husnan, WMSJ 2025 merupakan ajang internasional yang pertama kalinya diadakan di Indonesia.
Sehingga hal ini momentum memperkenalkan Pramuka Indonesia ke dunia internasional.
Ia mengungkapkan event WMSJ 2025 akan melibatkan 20 ribu peserta baik dari Indonesia maupun dari mancanegara.
“Kita akan mengundang seluruh anak-anak yang ada di pesantren-pesantren, di sekolah-sekolah Islam. Kita undang juga 57 negara OKI, ya kita perkirakan antara 15 ribu sampai 20 ribu peserta,” ungkapnya.
Husnan menjelaskan, panitia WMSJ 2025 akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak demi suksesnya acara.
Seperti dengan Kwarnas Pramuka, Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Agama Majelis Ulama Indonesia (MUI), maupun TNI-Polri.
“Bahkan kita juga dengan (Kementerian) Pariwisata karena ini menyangkut segala hal bidang gitu,” jelas Husnan.
Ketua Panitia WMSJ 2025, Agus Muslim mengatakan, WMSJ 2025 bertujuan untuk menyatukan seluruh Pramuka Muslim di dunia dalam satu wadah, guna membentuk pribadi yang progresif, kreatif, dan berkarakter.
“WMSJ 2025 adalah festival pembelajaran yang luar biasa dan tempat kaum muda muslim dalam membangun persahabatan dan persaudaraan demi kerukunan dan perdamaian dunia, selain keterampilan baru untuk kehidupan,” kata Agus.
Adapun tagline WMSJ 2025, “l’am Scout, and l’am Muslim”, diharapkan dapat membentuk semangat menjunjung tinggi nilai-nilai kepramukaan dan keislaman, memelihara persatuan dan kesatuan.
“Dan melindungi seluruh peserta dari segala bentuk kekerasan dan penyimpangan,” pungkasnya.