Rotasi.co.id – Rendahnya minat generasi muda di sektor pertanian menjadi salah satu tantangan untuk menciptakan ketahanan pangan nasional. Sayur Sleman sebagai platform wirausaha sosial pertanian memiliki komitmen dalam mendukung terciptanya ekosistem pertanian berkelanjutan. Caranya adalah dengan melahirkan para petani muda dan agripreneur melalui program Sayur Sleman Academy (SSA) sejak tahun 2021. Pada tanggal 26-27 Agustus 2024, SSA mengadakan Sayur Sleman Academy Bootcamp untuk menjawab isu regenerasi petani muda dengan memberikan pelatihan intensif tentang kewirausahaan sosial bidang pertanian.
SSA Bootcamp 2024 adalah program kolaborasi yang didukung oleh Youth Co:Lab, UNDP Indonesia, Citi Foundation dan Futurist Hub by Pijar Foundation. Kegiatan yang terlaksana di kantor Pijar Foundation Yogyakarta ini menghadirkan 15 tim wirausaha muda pertanian yang lolos setelah mengikuti seleksi ketat. Selama dua hari, para peserta bootcamp berdialog dengan para pemateri ahli, yaitu: Shofyan Adi Cahyono (Owner Sayur Organik Merbabu), Rezki Wulan Ramadhanty (Sekolah Finansial), Janu Muhammad (Sayur Sleman), Tutus Aldi Nata Wijaya (Future Skills) dan Randa Sandhita (Youth Co-Lab dan UNDP Indonesia). Para peserta telah belajar tentang menggali ide bisnis pertanian, pengembangan produk, branding dan marketing, manajemen keuangan usaha, Teknik presentasi, dan kewirausahaan sosial. “Kegiatannya keren, seru, dan tentunya insightful. Saya bersyukur bisa menambah relasi lewat kegiatan ini,” ungkap Muhammad Abdul Halim Rosyid, salah satu peserta bootcamp.
Dengan topik utama ‘Menumbuhkan Wirausaha Sosial Sektor Pertanian yang Inovatif dan Berdampak bagi Masyarakat’ kegiatan SSA Bootcamp berhasil mendorong peserta untuk memajukan usaha sosial pertaniannya. Selain sesi materi, peserta juga mempresentasikan profil usahanya di depan tiga juri serta peserta. Ada yang Bertani hidroponik, budidaya cabe maupun olahannya, bahkan pembuatan pupuk organik. Di akhir acara, terpilihlah tiga kelompok terbaik yaitu Sambal Nona Neni, Great and Green, dan Aris Munandar Farm yang berhak melaju ke kegiatan Youth Co:Lab tingkat nasional 2024. Randa selaku perwakilan UNDP Indonesia menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan itu, begitu juga Ibu Rini Admiwati sebagai Kepala Seksi Pemuda BPO DIY yang turut hadir memberikan sambutan pada penutupan acara.
Sayur Sleman Academy Bootcamp adalah contoh nyata hasil kolaborasi antara sektor swasta, komunitas, NGO, masyarakat, organisasi internasional seperti UNDP dan tentunya pemerintah local dapat melahirkan wirausaha sosial sektor pertanian yang berdampak secara berkelanjutan.
Janu Muhammad selaku Founder Sayur Sleman berharap kegiatan ini dapat terlaksana Kembali tahun depan dengan kolaborasi berbagai pihak. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para community partner yaitu Komunitas Startup Jogja, ABP Incubator, Petani Milenial Sleman, RCE Yogyakarta dan kampus-kampus yang turut mendukung publikasi kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat dan berdampak, seperti jargon selama acara ‘maju usahanya, luar biasa dampaknya!’(rls)