ROTASI.CO.ID – Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) drh. Slamet menyambut baik usulan kenaikan pagu anggaran KKP tahun 2022 yang awalnya hanya 6,1 T menjadi 14,1 T atau ada penambahan sebesar 8 T.
Menurut anggota komisi IV DPR RI asal Fraksi PKS itu, sektor perikanan dapat menjadi tulang punggung perekonomian nasional jika dikelola secara maksimal.
Katanya, berdasarkan data BPS tahun 2020 mengungkapkan bahwa sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan telah menyumbang 14,2 persen terhadap struktur PDB nasional dengan nilai Rp2.115 triliun atau berada di urutan kedua setelah industri pengolahan (20,6 persen senilai Rp3.086 triliun).
“Bahkan Pada tahun ini juga sektor pertanian termasuk perikanan tercatat menjadi satu-satunya lapangan usaha yang tumbuh positif saat PDB nasional terkontraksi 2,07 persen. Sektor pertanian perikanan dan kehutanan tumbuh 1,75 persen dibandingkan sektor pertambangan minus 1,95 persen, industri pengolahan minus 2,93 persen, konstruksi minus 3,26 persen, perdagangan dan reparasi minus 3,72 persen, serta sektor lainnya minus 1,97 persen,” katanya di gedung DPR RI Jakarta, Selasa (8/6/2021).
“Namun data tersebut jika kita kerucutkan lagi kontribusi sektor perikanan masih berkisar antara 1-3% dari PDB nasional artinya KKP masih memiliki tugas berat untuk mendorong peningkatan kontribusi tersebut,” sambungnya.
Oleh karena itu, ia menyebut, sudah sepantasnya KKP memperoleh tambahan anggaran untuk memacu pertumbuhan ekonomi sektor perikan yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan pembudidaya ikan dan petambak garam.
Dalam kesempatan Rapat kerja tersebur drh. Slamet juga mengingatkan KKP agar memaksimalkan penyerapan anggaran dengan banyak membuat program yang langsung menstimulus masyarakat kegiatan nelayan, pembudidaya ikan dan petambak garam.
“Mungkin jenisnya bisa seperti bantuan langsung tunai apalagi ditengah upaya pemulihan ekonomi pasca pandemic Covid-19 seperti saat ini tentu saja dengan model bantuan tersebut mampu mendorong peningkatan aktivitas serta pemulihan ekonomi masyarakat nelayan,” pungkasnya (hmz)