ROTASI.CO.ID – Harga pangan di pasar tradisional Kranji, Kota Bekasi jelang hari raya Idul Adha terbilang stabil. Hal itu disampaikan oleh Kepala Pasar Kranji, Amas yang mengatakan dampak Covid-19 berpengaruh kepada pengunjung pasar yang mengakibatkan sepi pembeli.
“Hukum dagang itu, banyak pembeli harga meningkat. Saat ini karena mungkin dampak pandemi dan di tengah penerimaan siswa baru mengakibatkan masyarakat enggan kepasar dan hanya berbelanja seadanya saja di pedagang yang keliling,” ungkap Amas kepada ROTASI pada Jumat (17/7/2020).
Ia menjelaskan, harga pangan seperti daging sapi, beras, gula, bawang merah dan ikan juga tidak mengalami kenaikan. Bahkan, pasokan bahan kebutuhan pokok di pasar Kranji Baru juga masih dalam kondisi aman.
“Ayam, telor dan jengkol yang naiknya lumayan tinggi. Cabe naik tapi Cuma 3.000, minyak juga tidak naik terlalu tinggi ko. Untuk pangan lainnya masih stabil sih,” jelas Amas.
Ia mengaku, meskipun daya beli masyarakat saat ini menurun hingga 30 persen di tengah pandemic Covid-19, harga tetap terbilang stabil dan pasokan aman hingga perayaan Idul Adha 1441 H.
Kemudian, ia juga menuturkan, di tengah Covid-19, pedagang pakaian di pasar kranji hampir gulung tikar.
“Wah kalau pedagang pakaian mah yang parah ini. Sebagian toko di pasar kranji banyak yang tutup. Karena memang sepi pembeli. Dampak Covid ini membuat masyarakat lebih memilih untuk kebutuhan pangan saja bukan sandang,” pungkasnya. (ar)