ROTASI.CO.ID – Pasca pemberitaan terkait kekosongan Obat ARV, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi memberikan klarifikasi kepada Focal Point, Jaringan Indonesia Positif (JIP), Festika Rosani untuk menyampaikan kepada pihak media bahwa obat ARV sudah datang tiga hari sebelum dirinya memberikan statemen kepada wartawan.
“Dinkes meminta ke saya sampaikan lagi bahwa obat ARV sudah datang tiga hari sebelum saya memberikan statemen ke teman-teman wartawan. Tapi obat yang datang hanya 75 persen saja,” ungkap Festika saat menghubungi wartawan. Sabtu (12/9/2020).
“Tapi yang jadi penekanan saya di pemberitaan sebelumnya adalah dari awal Covid-19, obat baru datang kemarin, berarti adanya keterlambatan jadwal pengiriman obat,” sambungnya.
Ia menyatakan bahwa obat yang dikirim pada tiga hari sebelum dirinya memberikan statement, tetap adanya dampak kepada kesehatan dan kebutuhan para Orang Dengan HIV Aids (Odha).
“Yang seharusnya sesuai jadwal, ini kan tidak. Yang berdampak itu pada Odha, soalnya obat harus terus di konsumsi setiap hari,” tuturnya.
Festika kepada wartawan juga memberikan pernyataan bahwa dari 5000 data Odha, hanya 2000 yang melakukan teraphy dengan menggunakan obat ARV, sedangkan 3000 Odha lainnya belum melakukan tindakan teraphy yang seharusnya menjadi tugas Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
“Sudah seharusnya 3000 Odha melakukan teraphy dengan obat ARV agar tidak adanya lagi penyebaran HIV,” tutupnya.
Sebagai informasi, hingga pemberitaan ini tayang kembali, pihak Dinas Kesehatan Kota Bekasi belum memberikan klarifikasi apapun kepada wartawan.
“Sudah koordinasi lagi sama JIP? Tolong diluruskan ya. Karena yang berstatemen JIP,” kata Dokter Dezy Syukrawati selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Bekasi. (ar)
Comments 1