faktanesia.id, Kab.Gowa – Menanggapi bencana wabah virus conona yang melanda Indonesia, khusnya Sulawesi Selatan. Jika melihat peta penyebaran Covid-19 di Sulawesi Selatan, kabupaten Gowa paling terdampak karena sangat dekat dengan Kota Makassar yang saat ini sudah masuk zona merah.
Melihat hal ini, komunitas Cura’ To’dang mengambil langkah unutuk memberikan bantuan kepada warga yga terdampak diwilayah Kecamatan Somba Opu Kab.Gowa, Mimggu,19 April 2020.

Ketua Komunitas Cura’ To’dang Sulawesi Selatan, Gilang Yudistira Azis Daeng Mannangkasi mengungkapkan, bahwa hari ratusan karung beras di bagika kepada warga yang memang benar membutuhkan. Mengingat, dampak Covid-19 bukan hanya yang terinfeksi, namun sangat berpengaruh bagi masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan akibat dari anjloknya roda perekonomian. Terlebih bagi mereka yang menggantungkan pendapatan dari aktivitas publik.
“Kegiatan Cura’ To’dang hari membagika ratusan karung beras kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan utamanya kalangan bawah, seperti orang tua renta, orang cacat, tukang becak, yang tinggal sebatang kara, dan kerjanya sebagai buruh harian. Merekan ini, semua masih kekukaragan dari segi ketersediaan pangan, terlebih lagi jika pembatasan sosial berskala besar di perlakukan di Kab.Gowa”, ungkap Gilang.
Gilang Yudistira Azis atau yang lebih akrab disapa Deng Mannangkasi, berharap bantuan ini bisa membatu meringankan beban ekonomi merekan dan semoga yang hidupnya berkecukupan lebih, agar menyalurkan sedikit bantuannya.
“semoga kegiatan ini, bisa membantu meringankan beban masyrakat. Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang mau peduli kepada masyarakat kurang mampu. Dan semoga saudara-saudaraku yang hidup berkecukupan bantulah mereka yang membutuhkan, sebab dimasa seperti ini harta bisa menjadi penerang juga bisa menjadi malapetaka” Ujar Daeng Mannangkasi.
Cura’ To’dang adalah komunitas sosial yang bergerak dalam bidang pengkajian Sejarah, Adat, Budaya & Agama. Berbagai latarbelakang ada didalamnya, baik dari keluarga Kerajaan, penggiat Sosial Budaya, Sejarawan, Agamawan dari penjuru Sulawesi Selatan. Mereka yang mewarnai komunitasnya dengan kehangatan “Rumpun Keluarga”.(ip57)