faktanesia.id, Tangerang – Wabah virus corona (COVID-19) membuat masyarakat dunia khawatir. Berdasarkan data dari laman resmi covid19 Indonesia, 579 terkonfirmasi positif, 49 kasus meninggal dunia, 30 diantaranya sembuh (Update 23 Maret 2020).
Sejumlah kalangan pun terus mengkampanyekan pola hidup sehat kepada masyarakat, salah satunya dengan anjuran mengkonsumsi vitamin dan mineral. Hanya saja, masih banyak warga Indonesia yang belum memahami vitamin dan mineral apa saja yang dapat mencegah penyebaran COVID-19.
Praktisi RS Sari Asih, Sangiang Tangerang, dr. Akhmad Isna Nurudinulloh menjelaskan, terdapat dua vitamin yang dinilai ampuh menangkal penyebaran virus corona. “Ya, ada dua jenis vitamin yang secara ilmiah terbukti mencegah masuknya virus corona yaitu jenis Zinc dan Vitamin C,” ujarnya dalam sebuah keterangan, Senin (23/3/2020).
Ia mengatakan, Zinc merupakan mineral yang berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan, serta untuk menjaga kesehatan jaringan tubuh. “Pada November 2010, jurnal ilmiah riset kedokteran yang diteliti oleh para peneliti dari Belanda dan Amerika Serikat dipublikasikan. Jurnal tersebut menyebut bahwa Zinc terbukti secara efektif merusak dan menghambat replikasi virus SARS-CoV, penyebab penyakit SARS,” jelas dr. Akhmad Isna.
Katanya, Zinc dapat berefek dalam merusak dan menghambat replikasi virus penyebab penyakit Covid-19 di dalam. Menurutnya, selain untuk menjaga kesehatan jaringan tubuh, bila virus corona ini masuk, diharapkan replikasinya di dalam tubuh dapat dirusak, kemudian daya tahan tubuh segera mengenali dan membunuhnya.
Ia menambahkan, vitamin C dikenal peranannya dalam menjaga dan meningkatkan imunitas terhadap infeksi dan sebagai anti oksidan yang berperan dalam menangkal radikal bebas. Lebih lanjut, imbuhnya, ternyata vitamin C juga memiliki peranan penting dalam mengobati dan mencegah penyakit COVID-19.
“Pada 20 Maret 2020 diselenggarakan Webinar Live oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). Disebutkan bahwa pemberian Vitamin C dosis tinggi secara intravena terbukti memiliki keterlibatan dalam membunuh virus dan mencegah replikasi virus,” tuturnya.
Kini, pemberian Vitamin C dosis tinggi menjadi salah satu rekomendasi terapi pasien yang dirawat inap karena Covid-19. Dosis dalam terapi 50 mg sampai 200 mg per-Kilogram Berat Badan per-hari, tergantung ringan beratnya penyakit.
Untuk diketahui, menurut rekomendasi yang tertuang dalam Permenkes No.75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia, kebutuhan Vitamin C bagi orang dewasa rata-rata 90 mg/hari saja, dan ibu hamil 100 mg/hari.
Namun, rekomendasi tersebut adalah rekomendasi umum, dan bukan dalam situasi penularan Covid-19. Agar salah satu tujuan konsumsi Vitamin C yakni keterlibatan membunuh virus dan mencegah replikasi virus terjadi, maka dosis tinggi diupayakan.
Menjadi catatan, khusus bagi Ibu Hamil dan Menyusui. Zinc memiliki kategori obat C. Studi pada binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Zinc hanya digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Suplemen Zinc juga terserap ke dalam ASI, sehingga menyebabkan kekurangan tembaga pada bayi.
“Tentu saja, kedua vitamin dan mineral ini bukan satu-satunya modal untuk menjaga kesehatan kita dan mencegah penularan Covid-19. Gaya hidup sehat, istirahat yang cukup, olahraga rutin, hingga makan makanan bergizi turut berperan dalam mencegah penularan Covid-19,” tutupnya. (fn2/r1/ahad)