ROTASI.CO.ID – Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, didampingi sejarawan Bekasi dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan lakukan pemasangan plang nama pada tujuh sumur tua di Kranggan Jatisampurna sebagai tanda cagar budaya milik Kota Bekasi, Jum’at (14/08).
Titik pertama dilakukan di sumur Selamiring yang berada tepat di area Kraton Selamiring yang juga terdapat area pemakaman Nyi Kentring yang diyakini sebagai nenek dari Prabu Siliwangi. Pemasangan papan nama dirangkaikan dengan penanaman pohon dan pemasangan bendera merah putih disekitar sumur.
Ketujuh sumur ini ternyata belum banyak diketahui oleh masyarakat Kota Bekasi. Sumur-sumur tersebut diyakini warga sekitar syarat akan sejarah dan budaya yang disakralkan.
Menurut Tri, cagar budaya tersebut harus menjadi perhatian Pemerintah Kota Bekasi. Terlebih beberapa sumur tersebut berada di lahan pengembang.
Selain itu, pria yang akrab disapa Mas Tri ini menghimbau kepada masyarakat setempat untuk dapat bersinergi dalam melestarikan cagar budaya tersebut.
“Ada nilai budaya yang perlu dilestarikan, dalam hal ini membutuhkan perhatian dari pemerintah dan warga setempat dalam melestarikan cagar budaya tersebut,” tutur Tri.
Lebih lanjut, pelestarian situs bersejarah ini melibatkan kelompok masyarakat atau komunitas pecinta budaya, para generasi muda yang dapat diaplikasikan dalam bentuk membuat destinasi wisata budaya dan religi pada situs-situs bersejarah.
Wakil Wali Kota terus memberikan edukasi dan contoh nyata dalam upaya penyelamatan situs sejarah sebagai cagar budaya. Tri menyebutkan, bahwa yang dapat dilakukan ialah dengan menjaga kebersihan situs budaya, menanam pohon, dan menjadikan cagar budaya sebagai destinasi wisata budaya agar terbangun pusat ekonomi baru diwilayah sekitar destinasi.
Pengembangan destinasi wisata budaya merupakan salah satu upaya pemerintah dan masyarakat dalam menjaga tapak tilas leluhur dan nilai-nilai budaya yang ada di Kota Bekasi khususnya di Kecamatan Jatisampurna
“Kedepan wilayah ini harus menjadi destinasi wisata budaya, sehingga bisa menopang perekonomian setempat,” tegasnya.
Adapun situs bersejarah tujuh sumur yang menjadi perhatian di Jatisampurna di antaranya Sumur Bandung, Sumur Ciburial, Sumur Binong, Sumur Batu , Sumur Alet, Sumur Hulu Cai, Sumur Tengah.
Fakta menarik lainnya dari ketujuh sumur tersebut adalah tidak pernah kering saat musim kemarau. Diharapkan dengan terjaganya sumur-sumur tersebut bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, terutama sebagai sumber air bersih.