Rotasi.co.id – Penjabat (Pj) Walikota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengimbau para orang tua untuk mempertimbangkan sekolah swasta sebagai pilihan bagi anak-anak yang belum tertampung di sekolah negeri.
Dalam keterangannya, Gani mengatakan bahwa peningkatan jumlah siswa yang ingin bersekolah di Kota Bekasi menyebabkan rasio antara siswa dan daya tampung sekolah negeri tidak seimbang.
“Daya tampung SMP negeri di Kota Bekasi hanya 13.000, sementara lulusan SD mencapai 44.000. Kondisi ini sudah tidak imbang, dan saya mohon maaf kepada masyarakat yang belum tertampung di sekolah negeri,” ujar Gani kepada wartawan pada Selasa (6/8/2024).
Ia menekankan bahwa saat ini, jumlah rombongan belajar (rombel) sudah dinaikkan dari 36 menjadi 40 siswa per kelas. Namun, menambah lebih dari itu dianggap tidak ideal karena dapat mengurangi kualitas belajar-mengajar dan berdampak buruk pada kesehatan dan daya tanggap siswa.
“Kami menetapkan rombel sesuai dengan prinsip kepatutan dan kewajaran dalam kegiatan belajar mengajar. Lebih dari itu, daya tanggap murid serta daya mengajar guru jadi sudah tidak bagus,” jelas Gani.
Pemkot Bekasi juga menghadapi kekurangan tenaga pengajar di tingkat SMP, dengan hampir 700 guru yang dibutuhkan. Hingga kini, belum ada arahan dari pemerintah pusat untuk penambahan jumlah guru, sehingga langkah menambah kuota baru belum dapat diambil.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemkot Bekasi telah menjalin kerjasama dengan Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) agar sekolah swasta dapat membantu menampung siswa.
“Kami MoU dengan BMPS karena sekolah swasta itu investasi di bidang pendidikan. Jangan sampai kita membunuh investasi ini,” ujarnya.
BMPS sepakat untuk membebaskan biaya masuk bagi siswa yang belum tertampung di sekolah negeri.
“Kami sudah bertemu dengan BMPS, dan mereka akan membebaskan biaya masuk untuk sekolah swasta. Ini adalah konsekuensi yang harus kita terima demi pendidikan anak-anak kita,” tambahnya.
Pemkot Bekasi berkomitmen untuk terus meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan di masa depan, namun untuk saat ini mengajak orang tua agar tidak ragu memasukkan anak ke sekolah swasta sebagai solusi sementara.