ROTASI.CO.ID – Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggandeng Rabbani Fashion membantu warga Palestina yang kini sedang mengalami musim dingin yang tembus 0 derajat Celsius. Menurut data yang diterima, kondisi tersebut membuat jutaan warga Palestina menjalani musim dingin dibalik tenda pengungsian tanpa penghangat tubuh dan keterbatasan kebutuhan pangan.
President ACT, Ibnu Khajar menyatakan, misim dingin kali ini menjadi ancaman paling mematikan bagi penduduk di Bumi Syam yang saat ini kerap menjadi lokasi konflik.
“Bertubi-tubi cobaan warga Palestina. Konflik yang tak kunjung usai, musim dingin yang tembus 0 derajat cerlcius, di tambah lagi dengan pandemic covid-19 yang masih aktif. Mereka sangat membutuhkan bantuan, setidaknya penghangat tubuh dan kebutuhan pangan yang terpenuhi,” ungkap Ibnu Khajar kepada rotasi di menara 165, Jakarta Selatan pada Jumat (20/11/2020).
Ia juga menyatakan, selama musim dingin, infrastruktur Gaza tidak dapat memenuhi permintaan stasiun pompa limbah yang sudah beroperasi dengan kapasitas yang semakin menurun sehingga berakibat wilayah kebanjiran.
“Beku dan Banjir. Tahukan bagaimana kondisinya. ACT akan terus berikhtiar mendapingin Palestina yang kini sedang mengalami beberapa kondisi keterpurukan,” tungkasnya.
Sementara itu, Vice Marketing Director Rabbani, Ridwanul Karim, mengungkapkan Rabbani akan berkontribusi langsung terhadap perjuangan Palestina. Katanya, Rabbani akan meningkatkan penjualan, khususnya produk-produk bertema Palestina. Dari hasil penjualan itu, sepuluh persen akan disisihkan untuk infak Palestina.
“Insya Allah dari hasil penjualan langsung bukan dari keuntunganm kita berikan untuk saudara kita di Palestina. Campaign bersama ini, bukan sebagai simbolis saja, tapi juga sebagai aksi nyata,” tegasnya.
Untuk diketahui, melalui Program ACT “Para Relawan dibalik Para Relawan” ini bersama Rabbani menyediakan bantuan pangan melalui Food Truck yang memberikan 1040 paket makanan, bantuan 65 kursi roda untuk warga yang terkena serangan Zionis Israel dan pembangunan tiga sumur wakaf di Gaza yang dapat membantu 5234 warga. (ar)