ROTASI.CO.ID – Sekitar 28.000 orang menaikkan petisi berisi desakan mencabut lampu merah lalu lintas di turunan jalan transyogi jalan alternatif Cibubur Kota Bekasi. Petisi tersebut buntut dari kecelakaan truk tangki Pertamina menabrak dua mobil dan 10 sepeda motor pada Senin,18 Juli 2022.
Petisi itu hingga Selasa 19 Juli pukul 9 sudah ditandatangani oleh 28.568 orang petisi tersebut digagas oleh akun bernama Umi. Akun tersebut menyebutkan bahwa saat ini di jalan transyogi sedang ada pembangunan Project CBD seberang Citra Grand.
Adanya Project tersebut lantas dibuat lampu merah untuk keluar masuk kendaraan dari CBD padahal kontur jalanan tersebut adalah turunan baik dari arah Jakarta maupun Cileungsi. Sesuai dugaan, lampu merah tersebut sudah memakan korban bahkan kini terjadi tabrakan yang memakan banyak korban.
Ribuan warga menanggapi petisi tersebut dan hingga saat ini tercatat sudah 28.000 mendukung pencabutan lampu merah tersebut. Sebelumnya wakil ketua komisi 7 DPR Bambang Haryadi juga menyoroti kecelakaan di Cibubur. Menurut Bambang kecelakaan tersebut sangat menyedihkan karena merenggut banyak korban jiwa. “Salah satu hal yang harus mendapat perhatian adalah soal penempatan lampu merah di tempat kejadian yang dinilai sangat membahayakan” ungkap Bambang.
Penempatan lampu merah yang berada di tengah antara turunan dan tanjakan tajam memang sangat berbahaya untuk itu Bambang meminta agar pemerintah pusat dapat meminta penjelasan semua pihak baik Pemkot Bekasi dan Pemkot Depok atas pembuatan titik lampu merah tersebut.
Bambang mengingatkan Jangan hanya untuk kepentingan pihak tertentu atau pengembang perumahan maka penempatan lampu merah mengabaikan keselamatan masyarakat apalagi sebelumnya Bambang juga mendengar bahwa sering terjadi kecelakaan di tempat tersebut.
Di sisi lain Bambang mengapresiasi Pertamina yang sudah menyatakan bertanggung jawab atas kecelakaan itu begitupun Bambang juga meminta agar pihak lain turut bertanggung jawab.
Diberitakan sebelumnya kecelakaan maut yang melibatkan truk pengangkut BBM terjadi di jalan alternatif Cibubur ke arah Cileungsi Jawa Barat pada senin 18 Juli sore. Adapun kecelakaan maut itu menyebabkan setidaknya 11 korban meninggal dunia. Kini petugas kepolisian masih melakukan pengecekan terhadap korban kecelakaan.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes menyebutkan sopir dan BBM Pertamina telah diamankan oleh pihaknya. Ia juga menambahkan pihaknya Tengah mendalami penyebab kecelakaan maut ini. Di sisi lain PT Pertamina mengungkapkan pihaknya akan bertanggung jawab penuh atas kecelakaan truk yang menewaskan belasan orang ini ditambah adanya upaya penanganan maksimal kepada seluruh korban. (adh)