ROTASI.CO.ID – Campaign.com focus beradaptasi dengan system kerja jarak jauh di tengah pandemic covid-19. Hal ini bertujuan mengubah cara kerja dan membuat tren baru bekerja jarak jauh walau pandemic nantinya akan berakhir.
CEO Campaign.com, William Gondokusumo mengatakan, sebagai cerminan dari dunia yang terus berubah, Campaign.com telah menetapkan kebijakan kerja jarak jauh permanen penuh, dan menjadi startup Indonesia pertama yang melakukannya.
“Penerapan kebijakan ini akan membuka pintu peluang – Campaign.com sekarang dapat menciptakan dampak yang lebih luas karena kami dapat merekrut talenta terbaik dari mana saja di Indonesia di mana pun mereka tinggal. Saat ini, tim Campaign.com sendiri tersebar di 7 kota berbeda, di mana 56% anggotanya tinggal di luar Jakarta,” ucapnya Kamis (11/06/2020).
Kata dia, Meski serupa, kedua hal tersebut pun sebenarnya merupakan hal yang berbeda. Misalnya dalam menjalankan meeting, kedua metode kerja tersebut sama-sama melakukannya secara online.
“Bedanya, work from home akan cenderung melakukannya dengan video call yang berbasis update pada rekan kerja, sedangkan remote working lebih menitikberatkan pada diskusi ketimbang sekadar memberikan update,” ucapnya.
Sementara itu, HR Expert – Podcaster askHRlah, Monica Anggar mengungkapkan, perusahaan starup ini akan mengulas tren ini dalam sesi Life After COVID-19 Indonesian Startup Adapts to Full Remote Work Permanently.
“Sesi ini kemudian juga menjadi salah satu momen Campaign.com untuk menerapkan kebijakan baru permanent remote working bagi seluruh karyawan Campaign.com,” tuturnya.
Ia mengaku, kebijakan full remote work juga memiliki sejumlah sisi positif lainnya, seperti menciptakan banyak peluang baru serta mendobrak batas waktu dan wilayah. Dengan demikian, perusahaan akan lebih fokus dalam merekrut orang dengan kemampuan yang dibutuhkan, terlepas dari di mana pun lokasi mereka berada. Kebijakan ini juga menghemat banyak waktu yang terbuang untuk perjalanan ke kantor. Dengan kebijakan ini, rata-rata tim Campaign.com sendiri menghemat lebih dari 2 jam perjalanan.
“Full remote work ini diperkirakan akan menjadi tren baru metode bekerja usai pandemi COVID-19 usai, dan perusahaan Indonesia dikhawatirkan akan kehilangan banyak orang-orang berbakat jika tidak segera beradaptasi,” tutupnya. (Dyt)