Rotasi.co.id – Perkumpulan Ar-Rahman Quranic Learning (AQL), menyelenggarakan upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia, di Ar-Rahman Quranic College (AQC) Megamendung Bogor, pada Sabtu (17/8/2024).
Pimpinan perkumpulan AQL, KH. Bachtiar Nasir atau yang biasa disapa UBN, bertindak sebagai Inspektur Upacara yang diikuti oleh pengurus unit-unit, peserta didik dari sekolah-sekolah di bawah Perkumpulan AQL, serta warga sekitar.
Dalam pidatonya UBN menyampaikan pentingnya memerdekakan akal, jiwa, dan tauhid sebagai kunci perubahan besar.
“Merdekakan akalmu maka merekalah Tanah Airmu. Merdekakan jiwamu maka merdekalah bangsa dan negaramu. Merdekakan tauhidmu maka merdekalah agama dan kemanusiaan,” tegas UBN.
Ia mengingatkan bangsa Indonesia untuk menjaga persatuan, menghindari perpecahan, dan membebaskan diri dari penyakit cinta dunia, takut mati (Al Wahn).
“Sejujurnya al wahn telah menjadi pandemi para pemimpin dan rakyat ini. Untuk itu, di hari kemerdekaan ini saya ingin berpesan jika ingin menjadi bangsa yang menjadi cahaya bagi bangsa lain, maka bebaskan dirimu dari penyakit wahn ini,” ungkapnya.
Ia menceritakan bagaimana rakyat Palestina, termasuk anak-anak Gaza, hidup di bawah penjajahan dan ancaman bom setiap hari, namun jiwa dan akal mereka tetap merdeka dan tegar menghadapi penderitaan.
“Lebih dari 80 ribu ton bom dilemparkan (Israel), lebih hebat dari Hiroshima dan Nagasaki. Anak-anak Gaza menjalani hari penuh dengan ketakutan hingga mata mereka kehilangan kilauan kebahagiaan. Dan tidak hanya bom, tetapi mereka juga kekurangan gizi dan medis,” ujarnya.
Ia melanjutkan, mereka memegang prinsip birruh biddam nafdika ya Palestine, nafdika ya Al Quds, nafdika ya Aqsha, sehingga jiwa mereka tetap merdeka.
“Saat anak-anak Gaza tumbuh menjadi pribadi yang memiliki prinsip isy kariman aw mut syahidan, hidup mulia atau mati sebagai syuhada. Mereka tumbuh dengan semangat untuk mengubah nasib mereka, semoga kita pun demikian,” pungkasnya.