ROTASI.CO.ID – Tubuhnya masih terbaring lemas di atas kasur. Kedua kakinya yang tampak kurus tersebut tidak bisa lagi digerakkan. Meski begitu, senyum Balqis Aulia Rahma, anak perempuan yang tinggal di Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi ini tidak luntur dari wajahnya.
Balqis menyambut dengan sangat ramah ketika tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Bekasi menyambangi rumahnya. Sehari-hari, ia hanya bisa menghabiskan waktu di depan televisi di ruang tamu rumahnya sambil tiduran.
Bocah berumur sembilan tahun, dari pasangan Firman (35) dan Wismawati (31) ini sejak tiga bulan lalu divonis mengidap penyakit langka oleh dokter, yakni Vaskulitis. Balqis pun harus menjalani perawatan jalan setiap seminggu sekali di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
“Iya setiap seminggu sekali kontrol, Jumat besok jadwalnya. Sekarang bergantung sama obat saja. Memang kata dokter tergolong langka, bisa satu banding seribu,” kata perempuan yang akrab disapa Uwis dalam keterangannya pada, Kamis (24/9/2020).
Penyakit langka tersebut membuat hampir sekujur tubuh anak yang saat ini sedang duduk dibangku sekolah dasar kelas 3 tersebut mengelupas. Sejumlah bagian tubuhnya, seperti tangan dan kakinya menghitam dan membuat luka yang mengering.
Uwis mengatakan, awal mula gejalanya timbul pada September 2019. Balqis saat itu merasa pegal-pegal di bagian lutut hingga kakinya. Sejumlah rumah sakit pun didatangi oleh Uwis bersama suami, namun beragam diagnosa juga ia terima dari dokter.
“Pertama ke RS Ananda katanya kena TB di tulang, tapi enggak ada perubahan, berapa bulan berselang mulai muncul luka dan kulit mulai terkelupas, dirujuk ke RSUD Kota Bekasi lalu pihak RSUD merujuk Balqis supaya dirawat di RSCM, pas di RSCM baru tahu dari dokter penyakit (valkulitis) itu,” ujarnya.
Uwis dan suami yang bekerja di sebuah rumah potong hewan, di daerah Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur ini berharap anak pertama dari tiga bersaudara ini dapat segera sembuh. Ia pun mengaku bersyukur atas bantuan biaya pengobatan yang diberikan oleh ACT Bekasi.
“Alhamdulillah saya ucapkan terima kasih banyak ACT, insya Allah ini sangat membantu Balqis,” katanya.
Tim Program ACT Bekasi, Muhammad Ihsan mengatakan, informasi tentang Balqis didapatnya melalui banyaknya pemberitaan di media massa baik lokal maupun nasional. “Semangat dan keikhlasan Balqis dalam berjuang melawan penyakitnya ini membuat kami merasa laik untuk menguatkan dan membantu perjuangan tersebut dengan bantuan biaya pengobatan, mudah-mudahan ini membantu,” ujar Ihsan usai memberikan bantuan.
Selain Balqis, di hari yang sama Tim ACT Bekasi juga bergerak memberikan bantuan biaya pengobatan kepada Muhamad Ibrahim Wafiq (10). Anak yang akrab dipanggil Baim ini mengidap penyakit kronis dan sedang dalam perawatan di RSPAD Jakarta. Penyerahan bantuan biaya pengobatan diterima langsung oleh orang tua Baim, Ika W.
“Alhamdulillah kami juga memberikan bantuan biaya pengobatan ke Baim. Semoga ini membantu Baim dan keluarga. Kami juga berdoa agar Baim dapat diberi kesembuhan oleh Allah SWT,” ujar Ihsan.
Menurut informasi yang didapat, Ihsan mengatakan, Baim merupakan santri disebuah rumah penghapal Quran, di bilangan Bekasi Utara. Ia bercita-cita menjadi penghapal Quran atau hafiz sebanyak 30 juz. Saat ini, ia sedang berjuang menghapal juz 29.
Video Baim sempat viral beberapa hari lalu di media sosial Facebook. Dalam video berdurasi 59 detik tersebut, Baim yang sedang terbaring di tempat tidur rumah sakit tidak berhenti melantunkan ayat suci Al-Quran. “Sahabat dermawan, mari bersama kita doakan Balqis dan Baim untuk kesembuhannya. Sahabat dermawan juga bisa menyalurkan setiap sedekah untuk membantu mereka yang membutuhkan uluran tangan kita melalui bekasi.indonesiadermawan.id,” pungkas Ihsan. (ar)