Rotasi.co.id – Dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi ke-18 tingkat Kota Bekasi, Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi program Keluarga Berencana (KB) di Puskesmas Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, pada Kamis (11/9/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala DPPKB Kota Bekasi, Lurah Sepanjang Jaya, Kepala UPTD PP dan PKB se-Kota Bekasi, Ketua PKK Kecamatan Rawalumbu, serta Kepala Puskesmas se-Kecamatan Rawalumbu.
Kehadiran lintas sektor tersebut menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya program kontrasepsi.
Program KB yang disosialisasikan bukan sekadar upaya pengendalian jumlah penduduk, tetapi juga bagian dari kampanye global untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga.
Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan lebih memahami manfaat penggunaan kontrasepsi dalam menjaga kesehatan ibu, merencanakan jarak kelahiran anak, serta menciptakan keluarga yang lebih sejahtera.
Kepala Dinas DPPKB Kota Bekasi, dr. Kusnanto Saidi menegaskan pentingnya peran seluruh lapisan masyarakat dalam menyukseskan program KB.
“Sosialisasi ini diharapkan bisa membangun kesadaran masyarakat dalam menerapkan program keluarga berencana. Dengan perencanaan keluarga yang baik, kita bisa mewujudkan generasi yang lebih sehat dan berkualitas,” kata Kusnanto dalam keterangan tertulis yang diterima pada Kamis (11/9/2025).
Selain menyosialisasikan kontrasepsi, kegiatan ini juga menekankan edukasi mengenai peran orang tua dalam menjaga tumbuh kembang anak.
Kusnanto juga menjelaskan program KB berkaitan erat dengan upaya pencegahan stunting.
“Program ini juga mendukung percepatan penurunan angka stunting di Kota Bekasi. Dengan keluarga berencana, orang tua lebih mampu mengatur pola asuh, gizi, dan kesehatan anak, sehingga anak-anak bisa tumbuh optimal tanpa risiko stunting,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, DPPKB tidak bekerja sendiri dalam program ini. Sosialisasi dilaksanakan melalui kolaborasi dengan kelurahan, puskesmas, posyandu, dan TP PKK.
“Kolaborasi ini menjadi penting agar pesan mengenai kontrasepsi dan kesehatan keluarga lebih mudah sampai ke masyarakat di tingkat akar rumput,” ujarnya.
Melalui sinergi lintas sektor, program KB diharapkan tidak hanya berhenti pada sosialisasi, tetapi juga terwujud dalam tindakan nyata di lingkungan keluarga.
“Posyandu, misalnya, berperan penting dalam memberikan edukasi langsung kepada ibu-ibu, sementara puskesmas menjadi pusat layanan kesehatan yang dapat memberikan akses terhadap berbagai metode kontrasepsi,” paparnya.
Ia mengungkapkan, Program KB dan pencegahan stunting ini sejalan dengan visi Kota Bekasi untuk menciptakan masyarakat yang sehat, sejahtera, dan berkualitas.
“Dengan pengendalian penduduk yang baik, kualitas generasi penerus dapat ditingkatkan, sementara penurunan angka stunting akan berdampak langsung pada meningkatnya indeks pembangunan manusia (IPM),” tuturnya.
Kegiatan sosialisasi ini juga menjadi momentum penting dalam memperingati Hari Kontrasepsi ke-18. Melalui peringatan ini, Pemkot Bekasi mengingatkan kembali masyarakat bahwa program KB bukan hanya urusan pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
Dengan adanya kegiatan ini, Pemerintah Kota Bekasi berharap semakin banyak keluarga yang sadar pentingnya merencanakan keluarga secara sehat dan bertanggung jawab.
“Harapannya, kesadaran ini akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan generasi Kota Bekasi yang bebas dari stunting, sehat, dan Sejahtera,” pungkasnya. (*)